Minggu, 29 November 2015

kisah Manshur bin Ammar Diberikan Kursi di Langit oleh Allah

Manshur bin Ammar bin Katsir ra adalah seorang ulama sufi di Marwah, Basrah. Dia banyak berdakwah di berbagai tempat, dari Irak sampai ke Mesir.

Ketika Manshur bin Ammar menjalankan ibadah haji, dia tinggal disalah satu kampung di Kuffah. Pada suatu malam yang gelap, karena suatu keperluan, dia pergi keluar rumah seorang diri. Ketika sedang berjalan sendirian, tiba-tiba dia mendengar suara seorang yang memelas, “Ya Allah, demi keagungan-Mu. Aku tidak menghendaki perbuatan maksiatku ini untuk menentang-Mu. Kulakukan ini bukan karena kebodohanku, tapi kusadari diriku terperosok ke lembah kemaksiatan. Kini aku mendambakan anugerah-Mu. Sudilah Engkau menerima alasanku ini. Jika antara aku dan engkau ada tabir, sehingga Engkau tidak menerima alasanku ini dan tidak mengampuninya, betapa lamanya ku akan menanggung nestapa dan siksa”.

Kemudian suara itu diam. Manshur menyusulnya dengan bacaan ayat suci Alquran surat At-Tahrim : 6. “Hai orang-orang yang beriman, perliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjagaanya para malaikat yang kasar dan keras, serta tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan –Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya”.

Kemudian Manshur mendengar jeritan yang keras dan sesuatu yang bergerak-gerak. Tidak lama kemudian, gerakan itu berhenti. Mansur lalu meninggalkan tempat itu dan meneruskan langkahnya untuk menyelesaikan keperluannya.

Keesokan harinya, Manshur mendatangi tempat tadi malam dia mendengar suara itu. Akan tetapi, di tempat itu terlihat banyak orang bertakhziah. Di situ ada seoran perempuan tua menangis di samping mayat seorang gadis. Ternyata perempuan tua itu adalah ibu si mayat.

“Pasti Allah akan membalas yang telah membunuh anakku ini,” kata ibu itu disela tangisnya.

Kemudian dia membaca ayat Alquran di atas. “Saat itu anakku sedang shalat, kemudian dia jatuh tersungkur, hingga meninggal karena mendengar bacaan ayat itu,” sambungnya lagi.

Pada malam harinya, Manshur memimpikan gadis yang meninggal dunia itu di dalam tidurnya. Mansur bertanya “Apa yang diperbuat Allah terhadapmu?”

“Allah memperlakukanku seperti perlakuannya kepada Syuhada Badar,” jawab gadis itu.

“Mengapa demikian?” tanya Manshur lagi.

“Sebab mereka mati karena penggalan pedang Zat Yang Maha Pengampun,” jawab gadis itu.

Ketika Mansur bin Ammar meninggal dunia, beberapa sahabatnya memimpikannya. Dia ditanya, “Apa yang telah Allah lakukan terhadapnya?”

Di dalam mimi itu dia menjawab, “Allah telah mengampuni dosa-dosa disebabkan dia banyak mengajak manusia agar mengingat Allah.”

Abdul Hasan as-Sya’rani ra juga pernah melihat Manshur bin Ammar di dalam tidurnya. Lalu dia bertanya, “Apa yang Allah lakukan terhadapmu?”

Manshur menjawab, “Allah memberhentikanku dihadapan-Nya, lalu berkata: "Apakah engkau yang bernama Manshur bin Ammar?". Lalu aku menjawab : "Ya, wahai Rabb-ku". Lalu Allah berkata lagi : Apakah engkau yang mengajari manusia agar selalu zuhud di dunia, sedangkan engkau yang mengajari manusia selalu zuhud di dunia, sedangkan engkau sendiri mencintai dunia?". Manshur pun menjawab : "Ya, wahai Rabb-ku, akan tetapi tidaklah aku membuat suatu majelis (taklim) melainkan aku telah memulainya dengan memuji-Mu, kemudian bershalawat atas nabi-Mu, setelah itu baru aku memulai menasihati hamba-hamba-Mu."Lalu Allah berkata : Apa yang diakatakan itu benar"". Lalu Allah berkata kepada Malaikat-Nya : Letakkan kursi untuknya agar dia memuji-Ku di langit-Ku di sekeliling malaikat-malaikat-Ku sebagaimana dia memuji-Ku di bumi-Ku di sekeliling hamba-hamba-Ku”.