Minggu, 20 Maret 2016

kisah seorang pengemis dan si kaya yang kikir

Ada seorang pengemis berjalan menyelusuri pinggiran dan bertemu sebuah
gedung yang megah. di dalamnya ada penghuni yang ternyata adalah orang
kaya yang bakhil.

"tolong tuan, saya orang yang tak punya." kata pengemis itu.

"mau apa?" tanya sikaya yang kikir itu.

"sedekahlah, tuan." kata si pengemis.

"tidak ada uang kecil," jawab si kikir.

"yang besar juga boleh," kata si pengemis.

"yang kecil saja tidak ada, apalagi yang besar," jawab si kikir.

Pengemis itu mendongkol, dan tetap ngotot mengemis di tempat itu.

"saya minta makan saja tuan," kata si pengemis itu.

"tidak ada," jawab si kikir tambah jengkel.

"sisa-sisa nasi juga boleh." kata si pengemis.

"tidak punya." kata si kikir itu dengan segala kejengkelannya.

"pakaian bekas, barangkali tuan." kata si pengemis.

"tidak ada." kata si kaya kikir itu.

"yang baru juga boleh." kata si pengemis lagi memelas.

"yang bekas saja tidak ada, apalagi yang baru." kata si kikir.

"kalau begitut saya minta minum tuan, saya haus." kata si pengemis.

"tidak ada." jawab si kikir makin jengkel.

"jadi apa artinya tuan tinggal di gedung yang mewah dan indah ini,
ternyata tidak punya apa-apa. sebaiknya tuan ikut saya saja." kata si
pengemis.

"ikut kamu? Kemana?" tanya si kikir itu.

"mengemis bersama saya.tuan tidak punya apa-apa lagi, kan?" kata si
pengemis itu.

"kurang ajar." kata si kikir itu sambil menghardik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar